Blitar, 20 Juni 2025 — Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan mutu pendidikan, Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Kota Blitar mengadakan kegiatan zoominar bertajuk "Menggali Potensi Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dalam Bingkai Pendidikan Rahmatan lil ‘Alamin: Membangun Karakter, Kompetensi dan Kecerdasan Spiritual melalui Pendekatan Pembelajaran Bermakna". Acara ini berlangsung secara daring melalui platform Zoom, pada Jumat pagi (20/6/2025) pukul 09.00 hingga 11.00 WIB.
Zoominar ini diwajibkan bagi seluruh guru yang berada di bawah naungan LP Ma’arif NU Kota Blitar. Peserta yang mengikuti kegiatan hingga tuntas dan mengisi daftar hadir berhak memperoleh e-sertifikat sebagai bentuk pengakuan partisipasi mereka.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Blitar, Dr. KH. Habib Bawafi, M.HI, dalam sambutannya menekankan pentingnya kesiapan para pendidik dalam membangun pendidikan yang bermakna. Ia menyoroti empat aspek utama yang harus dikembangkan oleh guru, yakni Addin (Keagamaan) – Penguatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama sebagai fondasi utama dalam pendidikan. Al-Hayak (Rasa Malu) – Menanamkan nilai integritas dan akhlak terpuji, menjadi contoh nyata bagi siswa. Al-Ilmu (Ilmu Pengetahuan) – Meningkatkan kapasitas keilmuan dan keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman. Karakter – Membangun satuan pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan berkepribadian tangguh dan berdaya saing global.
Sebagai narasumber utama, A. Haris Abdullah, ST, M.Pd., menyampaikan materi melalui metode hybrid—menggabungkan tatap muka dan daring. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa dunia pendidikan Indonesia tengah dihadapkan pada tantangan besar, seperti bonus demografi tahun 2035 dan target besar menuju Indonesia Emas 2045.
Haris menyoroti berbagai permasalahan seperti rendahnya capaian literasi dan numerasi, ketimpangan mutu antarsatuan pendidikan, serta kurangnya penguasaan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Ia menawarkan Deep Learning atau pembelajaran mendalam sebagai pendekatan strategis untuk menjawab tantangan tersebut.
“Pendidikan kita tidak boleh berhenti pada level pembelajaran permukaan (surface learning). Kita perlu keluar dari zona nyaman, membentuk pola pikir bertumbuh (growth mindset), dan membuka diri terhadap tantangan sebagai peluang untuk berkembang,” tegasnya.
Antusiasme tinggi tampak dari para peserta yang merupakan guru LP Ma’arif NU Kota Blitar. Mereka menyambut baik ide-ide transformasi pembelajaran yang mendorong lahirnya peserta didik cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, LP Ma’arif NU Kota Blitar mempertegas komitmennya sebagai pelopor dalam membentuk tenaga pendidik berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dan siap menghadapi tantangan pendidikan masa depan.
Berikut dokumentasi kegiatan yang telah dihimpun oleh tim redaksi.
0 Comments