Pembentukan Jatman Kota Blitar Resmi Dideklarasikan, Perkuat Spirit Thariqah di Bawah NU

Blitar, 17 Juni 2025 — Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Jatman) secara resmi dibentuk di Kota Blitar melalui Musyawarah Idaroh (Musda) yang dilaksanakan pada Selasa malam, mulai pukul 19.30 WIB hingga tuntas. Kegiatan ini bertempat di Aula PCNU Kota Blitar, yang berlokasi di Jl. Cisadane No. 9, Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul. Peresmian ini menandai dimulainya peran aktif Jatman sebagai badan otonom baru dalam lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) di kota Blitar dan sekitarnya.


Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Blitar, Dr. KH. Habib Bawafi, dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi dan harapan besar terhadap kehadiran Jatman. Ia menyampaikan bahwa Jatman memiliki peran strategis sebagai banom NU yang membidangi pembinaan thariqah. 

Kyai Habib menyampaikan harapan besar atas kehadiran Jatman sebagai “sedulur baru” di lingkungan NU. “Jatman ini adalah banom yang mengurusi thariqah. Seluruh banom diundang dan hadir pada acara ini, menunjukkan semangat kebersamaan untuk memperkuat NU di Kota Blitar,” ujar Kyai Habib Bawafi.




Sementara itu, KH. Ma’sum Maulana, M.Pd., memaparkan alasan dibalik pembentukan Jatman di Blitar. Menurutnya, selama dua setengah dekade, Jatman tingkat pusat mengalami kevakuman dalam koordinasi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kondisi tersebut mendorong munculnya organisasi baru bernama Jatma dalam kongres di Solo, namun PBNU tidak mengakui organisasi tersebut sebagai bagian dari NU. “Kini, kita kembalikan Jatman pada khitah-nya, mari terus bersama NU, karena siapa yang berkhidmat untuk NU adalah bagian dari santri Kiai Hasyim Asy’ari,” tuturnya di hadapan para hadirin.

Dalam Musda tersebut, terpilih KH. Ali Mustofa sebagai Fadzliyah (Ro’is Jatman) dan Kyai Ahadiyanto sebagai Mundzir (Ketua Jatman).

Musda ini menjadi fondasi awal dalam membumikan nilai-nilai spiritualitas melalui pendekatan thariqah, selaras dengan prinsip ke-NU-an di tengah masyarakat. Acara ditutup dengan pembacaan doa bersama, mengharap ridha dan keberkahan untuk perjalanan Jatman ke depan.

Dalam penutupan acara, Kyai Ahadiyanto menyampaikan ajakan kepada seluruh kader untuk bersama-sama memajukan NU melalui wadah Jatman. Ia juga menginformasikan rencana kegiatan istighotsah yang akan diadakan oleh PWNU Jawa Timur di Surabaya. “Transportasi dan konsumsi akan difasilitasi oleh PWNU Jatim, sementara uang saku menjadi tanggungan masing-masing peserta, mengingat jarak yang cukup jauh antara Blitar dan Surabaya,” jelasnya.








0 Comments